
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:
- Tradisi Mappande Manu menggambarkan bentuk tanggung jawab calon suami yang ditunjukkan melalui penyerahan bahan makanan kepada calon istri. Tradisi ini mencerminkan keselarasan antara adat dan ajaran agama, serta mengajarkan nilai-nilai seperti keadilan, gotong royong, dan komitmen. Dalam pandangan filosofis, perempuan disamakan dengan ayam yang tindakannya harus sejalan dengan ucapannya dan memerlukan perhatian.
- Tradisi ini turut berperan dalam membentuk rumah tangga yang berlandaskan pada nilai tanggung jawab, keharmonisan, dan kebersamaan. Ia menanamkan nilai komitmen antara pasangan, memperkuat posisi suami sebagai penanggung jawab nafkah, dan membentuk dukungan sosial dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Keterlibatan keluarga besar dalam tradisi ini menjadi modal sosial penting yang menunjang stabilitas dan keberlangsungan kehidupan rumah tangga.
- Pelaksanaan tradisi Mappande Manu di Desa Arabua mencerminkan kebudayaan yang kaya akan nilai spiritual dan sosial. Tradisi ini menjaga nilai-nilai agama, jiwa, akal, keturunan, serta harta sesuai prinsip Maqāṣid al-Syarī‘ah. Sebagai bentuk ekspresi budaya yang selaras dengan ajaran Islam, tradisi ini memperkuat rasa optimisme, kohesi sosial, serta dukungan emosional dan spiritual dalam kerangka al-‘urf dan tafā’ul.

Abstrak
Penelitian ini membahas mengenai tanggung jawab orang tua terhadap perkembangan psikologis dan sosial anak setelah perceraian di Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami sejauh mana peran orang tua dalam mendukung perkembangan anak secara emosional dan sosial pasca perceraian, serta mengidentifikasi dampak hukum psikologis dan sosial yang timbul. Penelitian ini juga mengeksplorasi solusi dan strategi penyelesaian yang dapat diterapkan oleh orang tua dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data diperoleh dari Pengadilan Agama Pangkajene dan KUA Kecamatan Tondong Tallasa. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama dalam proses pengumpulan data, dibantu dengan panduan observasi dan wawancara. Validitas data dijaga melalui teknik triangulasi, perpanjangan keterlibatan, serta ketekunan peneliti dalam lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggung jawab orang tua memiliki pengaruh signifikan terhadap kondisi psikologis dan sosial anak pasca perceraian. Penelitian ini menyoroti bagaimana orang tua mengelola peran mereka dalam memberikan dukungan terhadap anak yang mengalami perubahan besar dalam kehidupan akibat perceraian. Selain itu, ditemukan pula dampak hukum psikologis dan sosial, termasuk potensi gangguan dalam proses adaptasi emosional dan hubungan sosial anak. Akhirnya, penelitian ini memberikan rekomendasi strategis berupa pendekatan komunikasi dan partisipasi aktif orang tua dalam mendampingi anak secara positif setelah perceraian.
Heading Post
Gunakan komponen ini untuk membuat daftar elemen yang diutamakan yang Anda ingin berikan lebih banyak perhatian.
Teruskan membaca