Pangkep – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Pangkep, Kamis (11/9/2025), berlangsung penuh khidmat. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangkep, anggota DPRD, para orang tua siswa, serta tokoh masyarakat setempat.
Direktur Pascasarjana IAIN Parepare, Dr. H. Islamul Haq, Lc., M.A tampil sebagai penceramah utama. Dalam ceramahnya, beliau menekankan bahwa Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah agama kasih sayang dan cinta, sekaligus menaruh perhatian besar terhadap lingkungan hidup.
Dr. Islamul Haq menjelaskan bahwa konsep ekoteologi sejatinya telah diajarkan Nabi sejak lama. Beliau mencontohkan sabda Rasulullah SAW: “Barang siapa menebang pohon sidr, maka Allah akan menjerumuskannya ke dalam api neraka,” yang menunjukkan betapa besar perhatian Islam terhadap kelestarian alam. Nabi juga menetapkan kawasan Naqi di Madinah sebagai hutan lindung, yang tak boleh diganggu oleh siapa pun.
Selain itu, beliau menegaskan pentingnya Kurikulum Cinta yang diwariskan Nabi. Islam, katanya, bukan agama kekerasan, melainkan agama yang menebarkan kasih sayang kepada seluruh makhluk. Dr. Islamul Haq mengutip firman Allah dalam QS. Āli ‘Imrān ayat 159:
“فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ”
Yang artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah engkau (Muhammad) bersikap lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”
"Inilah kekuatan Islam yang sesungguhnya, yaitu kekuatan cinta. Nabi memandang segala sesuatu dengan pandangan cinta dan kasih sayang. Kurikulum cinta ini harus dihidupkan kembali di madrasah agar lahir generasi yang ramah, penuh empati, dan menjaga bumi sebagai amanah Allah," tegasnya.
Di akhir ceramahnya, Dr. Islamul Haq mengingatkan bahwa cinta kepada Nabi Muhammad SAW bukan sekadar ucapan, tetapi dibuktikan dengan meneruskan risalah beliau. Seorang Muslim yang mencintai Nabi adalah yang meneladani akhlaknya, menebarkan kasih sayang, menjaga lingkungan, serta menjadikan hidupnya sebagai bagian dari dakwah kebaikan.
Peringatan Maulid Nabi SAW di MTsN Pangkep tahun ini pun menjadi momentum memperkuat komitmen bersama untuk menghadirkan pendidikan Islam yang ramah, ekologis, dan penuh cinta kasih, sebagaimana yang diwariskan oleh Rasulullah SAW.