Humas IAIN Parepare--Pascasarjana IAIN Parepare menggelar Kuliah Umum bertema "Integrasi Ilmu Islam dan Sains dalam Pendidikan" yang menghadirkan Prof. Dr. Nurdin, M.Ag., Guru Besar dari UIN Datokarama Palu. Acara ini berlangsung di lantai 5 Perpustakaan IAIN Parepare pada (tanggal) dan dihadiri oleh dosen, mahasiswa pascasarjana, serta para akademisi yang tertarik dengan isu integrasi ilmu pengetahuan. Kegiatan bertempat di Lantai 5 Perpustakaan, Senin (31/07/2023)
Dalam kuliah umum tersebut, Prof. Nurdin menegaskan bahwa integrasi antara ilmu Islam dan sains bukanlah hal yang baru, melainkan telah menjadi bagian dari tradisi keilmuan Islam sejak zaman keemasan peradaban Islam. "Ilmu pengetahuan dalam Islam tidak hanya bersifat sekuler, tetapi juga berlandaskan nilai-nilai spiritual dan etika keislaman. Oleh karena itu, pendidikan harus mampu menghubungkan keduanya agar menghasilkan generasi yang berilmu dan berakhlak," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam sistem pendidikan modern, ilmu Islam dan sains harus dikembangkan secara seimbang. Menurutnya, pendekatan integratif dapat dilakukan melalui kurikulum berbasis interdisipliner, metode pembelajaran yang mengedepankan pemikiran kritis, serta riset yang menggabungkan perspektif agama dan sains. "Pendidikan yang berbasis integrasi ini akan melahirkan ilmuwan Muslim yang tidak hanya menguasai sains, tetapi juga memiliki kesadaran spiritual yang kuat," tambahnya.
Sesi kuliah umum ini berlangsung interaktif, dengan banyak peserta yang mengajukan pertanyaan mengenai tantangan dalam mengimplementasikan integrasi ilmu Islam dan sains di dunia akademik. Salah satu peserta, (Herman), mengungkapkan bahwa tantangan utama adalah bagaimana membangun pemahaman yang tidak bertentangan antara sains modern dan nilai-nilai Islam. Menanggapi hal ini, Prof. Nurdin menjelaskan bahwa Islam sejatinya mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan mengajak umatnya untuk terus berpikir kritis serta mencari kebenaran ilmiah.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pascasarjana IAIN Parepare, (Darmawati), menyampaikan bahwa kuliah tamu ini merupakan bagian dari komitmen akademik untuk memperkaya wawasan mahasiswa tentang konsep pendidikan Islam yang lebih luas. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami ilmu Islam secara tekstual, tetapi juga mampu mengkontekstualisasikannya dengan perkembangan sains dan teknologi,” ujarnya.
Selain diskusi akademik, acara ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa pascasarjana untuk mengembangkan pemikiran kritis mereka dalam melihat hubungan antara ilmu agama dan sains. Banyak peserta menyatakan bahwa materi yang disampaikan memberikan wawasan baru dalam memahami bagaimana sains dapat dijadikan sarana untuk memperkuat nilai-nilai keislaman, bukan sebagai sesuatu yang bertentangan.
Di akhir sesi, Prof. Nurdin berpesan agar para akademisi dan mahasiswa terus mengembangkan penelitian yang berbasis integrasi ilmu. “Jangan pernah berhenti mencari ilmu, karena Islam mengajarkan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Mari kita jadikan pendidikan sebagai sarana untuk membangun peradaban yang lebih maju dan berakhlak,” tutupnya.