Pascasarjana IAIN Parepare mengawali tahun akademik 2025/2026 dengan menyelenggarakan kegiatan matrikulasi secara daring bagi calon mahasiswa baru. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 27–29 Agustus 2025 dengan jumlah peserta sebanyak 187 mahasiswa yang tersebar pada enam program studi yaitu Pendidikan Agama Islam (58 orang), Hukum Keluarga Islam (47 orang), Ekonomi Syariah (28 orang), Komunikasi dan Penyiaran Islam (15 orang), Tadris Bahasa Inggris (20 orang), dan Pendidikan Bahasa Arab (19 orang).
Kegiatan matrikulasi ini diawali dengan pembukaan resmi yang dihadiri oleh pimpinan Pascasarjana beserta jajaran. Dalam sambutannya, Direktur Pascasarjana IAIN Parepare, Dr. H. Islamul Haq, Lc., M.A. menegaskan bahwa matrikulasi bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah proses adaptasi penting bagi mahasiswa baru. “Melalui matrikulasi ini, kita ingin membekali mahasiswa sejak awal agar lebih siap menapaki perkuliahan di Pascasarjana, baik dari sisi akademik, tata kelola administrasi, maupun pembinaan karakter sesuai dengan nilai-nilai keislaman,” ungkapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi dari sejumlah pimpinan dan unsur kelembagaan IAIN Parepare. Beberapa materi yang diberikan mencakup pengenalan sistem akademik, tata kelola perguruan tinggi, hingga penguatan karakter mahasiswa Pascasarjana. Dalam paparannya, Wakil Rektor I sekaligus pemateri pada kegiatan ini, Dr. H. Saepudin, M.Pd. menekankan bahwa “Matrikulasi bukan sekadar kegiatan pengenalan, tetapi momentum awal untuk membangun kesiapan akademik dan mental mahasiswa dalam menempuh studi di Pascasarjana.”
Meskipun dilakukan secara daring, kegiatan matrikulasi tetap dirancang interaktif. Setelah sesi materi, peserta diberi kesempatan untuk bertanya secara langsung melalui forum virtual terkait hal-hal yang belum dipahami, sehingga suasana diskusi terasa hidup dan komunikatif. Kesempatan ini menjadi wadah awal bagi mahasiswa untuk beradaptasi dengan atmosfer akademik Pascasarjana yang terbuka dan dialogis.
Kegiatan matrikulasi akan berlanjut hingga dua hari berikutnya dengan menghadirkan materi yang lebih mendalam. Fokus kegiatan tidak hanya pada penguatan pengetahuan dasar dan pengenalan prodi, tetapi juga pada pembentukan atmosfer akademik yang kolaboratif, terbuka, dan berorientasi pada pengembangan keilmuan mahasiswa.
